Menyikapi Bencana
Sebagai hamba Allah, dalam kehidupan di dunia ini, manusia tidak akan luput dari berbagai ujian atau cobaan. Ini terbukti dengan banyaknya berita di televisi mengenai bencana Alam yang terjadi di berbagai belahan dunia, bahkan Tidak hanya sekali dua kali bencana terjadi di negeri ini. Mulai dari banjir bandang, semburan lumpur, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, sampai tsunami. Semuanya silih berganti melanda negeri ini.
Mengapa bencana demi bencana senantiasa melanda? Para ilmuwan barangkali memiliki alasan-alasan ilmiah yang bisa menjelaskan rawannya negeri kita akan bencana. Namun apapun itu, kita harus percaya bahwa semua bencana tersebut tidak terlepas dari kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya dengan izin Allah sajalah semua bisa terjadi.
Adapun kiat-kiat untuk menyikapi terjadinya berbagai macam bencana, sebagai berikut:
1. Janganlah sekali-kali kita berburuk sangka kepada Allah.
Al-Qur’an dengan tegas menjelasakan bahwa sebab utama terjadinya semua peristiwa di atas bumi ini, apakah gempa bumi, banjir, kekeringan, tsunami, penyakit tha’un (mewabah) dan sebagainya adalah disebabkan ulah manusia itu sendiri, baik yang terkait dengan pelanggaran sisitem Allah yang berlaku di permukaan bumi ini, maupun yang terkait dengan sistem nilai dan keimanan yang telah Allah tetapkan bagi hamba-NYA.
Semua pelanggaran tersebut (pelanggaran sunnatullah di alam semesta dan pelanggaran syariat Allah), akan mengakibatkan kemurkaan Allah. Kemurkaan Allah tersebut direalisasikan dengan berbagai peristiwa seperti gempa bumi, tsunami dan seterusnya. Semakin besar pelanggaran manusia atas sistem dan syariat Allah, semakin besar pula peristiwa alam yang Allah timpakan pada mereka
Janganlah kita berburuk sangka kepada Allah,Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan sekali-kali berbuat zhalim kepada hamba-hamba-Nya. Allah berfirman dalam surat ar-ra’du
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ ﴿١١٧﴾
117. Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
Kalaupun itu terjadi, maka setiap yang Allah kehendaki pasti penuh dengan hikmah dan kebijaksanaan. Apalagi terhadap hamba-hamba-Nya yang mukmin, Allah pasti selalu memberikan yang terbaik, meski seringkali hal tersebut dianggap tidak menyenangkan. Firman Allah:
وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ ﴿٢١٦﴾
”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS Al-Baqarah: 216)
Jadi kita harus tetap berprasangka baik kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah tetap menyayangi kita, walaupun kita berada di tengah-tengah keterpurukan hidup dunia ini. Yakinlah bahwa Allah akan memuliakan hamba-Nya yang ikhlas dan tawadlu’ dalam menghadapi segala ujian / cobaan yang diberikan. Baca entri selengkapnya »